Thursday, January 14, 2016

Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 Pagi Iindonesia Gelap

Didesain oleh Info Astronomy. Foto oleh Getty Images.
Info Astronomy - Pada Rabu, 9 Maret 2016 mendatang, sebuah fenomena Gerhana Matahari Total akan berlangsung. Jalur gerhana akan diawali saat matahari terbit di Pulau Sumatera hingga Maluku, Indonesia. Kurang lebih 2 bulan lagi dan saat inilah waktu yang bagus untuk menyebarluaskan informasi.

Gerhana Matahari Total (GMT 2016) ini akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016, mulai sekitar pukul 7.30 pagi di Sumatera dan sekitar pukul 10 pagi di Maluku Utara. Lain wilayah, lain pula waktu mulai gerhananya.
Kota-kota besar di Indonesia yang akan kebagian Gerhana Matahari Total ini adalah Bengkulu, Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Tanjung Pandan, Palu dan Ternate.

Selain waktu mulai gerhana yang berlainan antar wilayah, fase gerhana total (yaitu ketika Matahari sepenuhnya tertutup oleh piringan Bulan) pun berlainan dari wilayah satu ke wilayah lainnya. Jadi puncak gerhana di Palembang tidak sama waktunya dengan puncak gerhana di Ternate.

Peta GMT 2016. Wilayah yang dilalui garis biru kebagian gerhana total. Kredit: FalakOnline
Seperti yang kita sudah ketahui, fase gerhana terbagi atas lima fase utama.

- Kontak pertama (C1) – Saat di mana piringan Bulan pertama kali 'menggigit' piringan Matahari, menandakan bermulanya gerhana. Fase ini disebut Gerhana Matahari Sebagian (Partial Solar Eclipse).
- Kontak kedua (C2) – Saat di mana hampir keseluruhan piringan Matahari telah terhalangi oleh piringan Bulan. Matahari akan menghilang dan langit akan menggelap seperti saat senja.
- Puncak Gerhana – Ini adalah fase paling ditunggu-tunggu para pengamat langit. Fase puncak gerhana akan berlangsung selama maksimal 2 menit.
- Kontak ketiga (C3) – Saat di mana kita akan kembali melihat silau Matahari, menandakan piringan Bulan sudah mulai bergerak membuka piringan Matahari.
- Kontak terakhir (C4) – Saat di mana piringan Bulan telah kembali membuka keseluruhan piringan Matahari, menandakan gerhana telah usai.

Kapan Tepatnya Terjadi Gerhana Total?
Berikut ini kami telah menyusun kapan tepatnya detik-detik gerhana terjadi dari 6 kota besar di Indonesia yang kebagian melihat gerhana total. Waktu yang tertera adalah waktu lokal atau waktu setempat kota bersangkutan.

Balikpapan, Sumatra. Durasi Gerhana Total: 1 menit 56 detik
Matahari terbit : 6:09 AM
C1: 06:20:21 AM. Ketinggian Matahari +2.0°
C2: 07:18:59 AM. Ketinggian Matahari +17°
Puncak Gerhana: 07:19:58 AM. Ketinggian Matahari +17,2°
C3: 07:20:56 AM. Ketinggian Matahari +17,5°
C4: 08:27:30 AM. Ketinggian Matahari +34°
Palembang, Sumatra. Durasi Gerhana Total: 1 menit 50 detik
Matahari terbit : 6:10 AM
C1: 6:20:29 AM Ketinggian Matahari +2.5º
C2: 07:20:48 AM Ketinggian Matahari +17.5º
Puncak Gerhana: 07:21:43 AM Ketinggian Matahari +17.7º
C3: 07:22:38 AM Ketinggian Matahari +18.0º
C4: 08:31:25 AM Ketinggian Matahari +35.1º

Tanjung Pandan, Pulau Belitung. Durasi Gerhana Total: 2 menit 2 detik
Matahari terbit : 5:58 AM
C1: 6:21:08 AM Ketinggian Matahari +5.5º
C2: 6:22:55.7 AM Ketinggian Matahari +20.9º
Puncak Gerhana: 6:24:01.6 AM Ketinggian Matahari +21.2º
C3: 6:25:08 AM Ketinggian Matahari +21.5º
C4: 8:35:53 AM Ketinggian Matahari +39.1º

Palangkaraya, Kalimantan. Durasi Gerhana Total: 2 menit 29 detik
C1: 6:23:29 AM Ketinggian Matahari +12.3º
C2: 07:28:57 AM Ketinggian Matahari +28.6º
Puncak Gerhana: 07:30:12 AM Ketinggian Matahari +28.9º
C3: 07:31:27 AM Ketinggian Matahari +29.2º
C4: 08:46:54 AM Ketinggian Matahari +48.0º

Balikpapan, Kalimantan. Durasi Gerhana Total: 1 menit 10 detik
C1: 07:25:36 Ketinggian Matahari +15.6º
C2: 08:33:48 Ketinggian Matahari +32.6º
Puncak Gerhana: 08:34:23 Ketinggian Matahari +32.8º
C3: 08:34:58 Ketinggian Matahari +32.9º
C4: 09:53:36 Ketinggian Matahari +52.5º

Palu, Sulawesi. Durasi Gerhana Total: 2 menit 4 detik
C1: 07:27:51 AM Ketinggian Matahari +19.2º
C2: 08:37:47 AM Ketinggian Matahari +36.6º
Puncak Gerhana: 08:38:49 AM Ketinggian Matahari +36.9º
C3: 08:39:52 AM Ketinggian Matahari +37.2º
C4: 10:00:34 AM Ketinggian Matahari +57.2º

Ternate, Maluku Utara. Durasi Gerhana Penuh: 2 menit 43 detik
C1: 08:36:03 AM Ketinggian Matahari +28.6º
C2: 09:51:37 AM Ketinggian Matahari +47.4º
Puncak Gerhana: 09:52:58 AM Ketinggian Matahari +47.7º
C3: 09:54:20 AM Ketinggian Matahari +48.0º
C4: 11:20:49 AM Ketinggian Matahari +69.3º
Bagaimana dengan Kenampakan Gerhana Matahari 2016 di Wilayah-wilayah Lain
Di kota-kota besar lain di Indonesia selain kota-kota yang dilintasi garis biru pada peta GMT 2016 akan kebagian Gerhana Matahari Sebagian. Contohnya di Jakarta, Surabaya ataupun Bali tidak kebagian Gerhana Matahari Total.
Hal ini disebabkan garis laluan gerhana ini hanya akan melintasi kota-kota besar yang telah disebutkan di atas. Kota-kota besar lain di Indonesia tetap dapat mengamati gerhana namun bukan gerhana total. Bulan akan tetap terlihat menutupi piringan Matahari, tetapi tidak 100%.

Keadaan langit yang tidak kebagian gerhana total juga tidak akan terlalu gelap, bahkan justru tidak terasa sedang terjadi gerhana. Namun begitu, jangan anggap tidak menarik. Gerhana Matahari Sebagian tetap menakjubkan dan tidak boleh dilewatkan untuk diamati, terutama karena ini adalah peristiwa yang bisa dibilang langka.
Bagaimana Cara Aman Mengamati Gerhana?
Kita tahu mengamati Gerhana Matahari tanpa alat bantu alias dengan mata telanjang saja dapat merusak mata, bahkan dapat menyebabkan mata kita buta permanen jika masih ceroboh mengamatinya secara langsung.
Untuk itu, kita perlu menggunakan kacamata Matahari yang dilapisi filter khusus Matahari. Jika Anda pengguna teleskop, Anda dapat memasangkan filter Matahari saat pengamatan. Dan jika tidak punya kacamata Matahari, kita bisa mengamatinya lewat kertas lubang jarum, cara ini lebih aman dari melihat Matahari secara langsung.
Satu aspek kerohanian penting ketika terjadi fenomena Gerhana Matahari ini ialah Solat Sunah Gerhana. Ia merupakan satu ibadah sunah muakkad yang penting dan ada baiknya dilakukan oleh kita yang mempunyai waktu luang saat gerhana terjadi.

Trip Observasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016
Tim Info Astronomy dan KalAstro akan mengadakan trip ke Pulau Belitung untuk observasi Gerhana Matahari Total bersama. Kami membuka pendaftaran bagi siapapun untuk ikut dalam trip gerhana yang seru ini. Silakan klik tautan ini untuk mendaftarkan diri Anda.

Sunday, November 13, 2011

Stoikiometri is Chemy


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia be
Dalam ilmu kimiastoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi
 untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang 
mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk 
dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal daribahasa Yunani
 stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).
Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia,
 yaitu hukum kekekalan massa,
Contoh: \rm{} \frac{2.00 \ g \ NaCl}{58.44 \ g \ NaCl \ mol^{-1}} = 0.034 \ mol
\rm{}\left(\frac{2.00 \ g \ NaCl}{1}\right)\left(\frac{1 \ mol \ NaCl}{58.44 \ g \ NaCl}\right) = 0.034 \ mol
\rm{} \left(\frac{85 \ g \ Fe_2 O_3}{1}\right)\left(\frac{1 \ mol \ Fe_2 O_3}{160 \ g \ Fe_2 O_3}\right)\left(\frac{2 \ mol \ Al}{1 \ mol \ Fe_2 O_3}\right)\left(\frac{27 \ g \ Al}{1 \ mol \ Al}\right) = 28.6875 \ g \ Al
Stoikiometri gas adalah suatu bentuk khusus, dimana reaktan dan
 produknya seluruhnya berupa gas. 
Dalam kasus ini, koefisien zat (yang menyatakan perbandingan 
mol dalam stoikiometri reaksi) 
juga sekaligus menyatakan perbandingan volume 
antara zat-zat yang terlibat.

Tuesday, July 5, 2011

Ilmuwan Temukan 450 Planet Baru

LONDON - Ternyata sejak tahun 1995 para ilmuwan telah melakukan penelitian terhadap alam semesta. Hasilnya, mereka menemukan sekira 450 planet baru yang terletak di luar tata surya.



Dari peneltian tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa ada planet yang sudah sangat tua, bahkan sampai ada yang mirip sekali dengan bumi. Ilmuwan menyebutkan primeval world, atau planet tertua yang usianya sekitar 12,7 miliar tahun.

Dilansir Space.com, Selasa (29/6/2010), para ilmuwan tersebut memperkirakan planet tersebut terbentuk sebelum bumi, dan hanya berbeda 2 miliar tahun dari kejadian Big Bang. Oleh ilmuwan, hal ini bisa diasumsikan bahwa kehidupan mungkin sudah terjadi lebih awal.

Sementara itu, ilmuwan tersebut meneliti planet 51 Pegasi B, yang mirip planet Jupiter. Sama seperti Jupiter, Bellerphon memiliki suhu permukaan yang sangat panas dan terletak pada gugus bintang Pegasus. Nama Bellerphon sendiri, menurut mitos Yunani, berarti pahlawan yang menjinakkan kuda bersayap Pegasus.

Sementara planet yang mirip dengan Bumi dikenal dengan nama Gliese 581 C. Akan tetapi, walaupun mempunyai kesamaan dengan bumi, ukuran planet tersebut separuh lebih besar dan lima kali lebih padat ketimbang bumi.

Hingga saat ini, para peneliti masih mendalami apakah ada kehidupan di planet yang sama dengan Bumi tersebut.


Sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/06/29/56/347785/ilmuwan-temukan-450-planet-baru

Thursday, June 23, 2011

Seberapa padatkah sel itu


OLEH EDITOR  | 22-06-2011 | http://ngi.cc/nme | SAINS DAN TEKNOLOGISeberapa padatkah sel itu?Laboratorium Manalis

Lebih dari 2.000 tahun setelah Archimedes menemukan cara untuk menentukan kepadatan mahkota sang raja (dengan mengukur massanya dalam dua cairan berbeda), para ilmuwan MIT menggunakan prinsip yang sama untuk memecahkan teka-teki: seberapa padat sebenarnya sel tunggal itu.

"Densitas atau berat jenis adalah sifat fundamental dan mendasar dari segala hal," ucap William Grover, peneliti di Department of Biological Engineering MIT. "Setiap sel dalam tubuh kita memiliki berat jenis, dan jika kita bisa mengukurnya dengan akurat, kita bisa mengetahui sifat-sifat biologis lainnya dari sel tersebut."

Metode baru yang dideskripsikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences terbitan 20 Juni ini melibatkan pengukuran massa apung masing-masing sel dalam dua cairan (fluida) yang memiliki berat jenis yang berbeda, mirip dengan yang dilakukan Archimedes untuk menguji kemurnian emas lebih dari 2.000 tahun lalu. Menurut tim peneliti, pengetahuan berat jenis sel bisa jadi pijakan untuk mempelajari proses-proses seluler seperti adaptasi, atau mengidentifikasi penyakit pada sel.

Penelitian ini dilakukan oleh Grover dan penerima gelar PhD MIT, Andrea Bryan. Keduanya bekerja di laboratorium Scott Manalis, seorang profesor teknik biologi dan peneliti senior dalam studi ini.

Mengukur kepadatan sel-sel hidup amatlah sulit karena membutuhkan alat yang bisa mengukur berat sel dalam lingkungan alaminya (agar sel tersebut tetap hidup), juga butuh metode untuk mengukur tiap sel dalam dua cairan berbeda.

Pada 2007, Manalis dan mahasiswanya telah mengembangkan teknik pertama guna mengukur massa apung sel tunggal hidup. Perangkat yang mereka gunakan, dikenal sebagai suspended microchannel resonator, memompa sel-sel dalam cairan melalui sebuah kanal mikro yang melintasi sebuah struktur mirip papan berpegas (dalam olah raga loncat indah), namun dalam ukuran amat kecil dan terbuat dari silikon (cantilever). Cantilever tersebut bergetar dalam ruang vakum; saat sebuah sel mengalir lewat kanal mikro, frekuensi getaran cantilever tersebut berubah-ubah. Massa apung sel pun bisa dihitung lewat perubahan frekuensi tersebut. Untuk mengukur densitasnya, tim peneliti mesti mengalirkan masing-masing sel ke kanal dua kali, masing-masing dalam cairan yang berbeda. Massa apung sel (massa saat sel mengapung dalam cairan) bergantung pada massa absolut dan volumenya. Jadi, dengan mengukur dua massa apung sel yang berbeda, massa (absolut), volume, dan densitasnya dapat dihitung.   

David Weitz, profesor fisika dari Harvard University, mengatakan bahwa teknik adalah cara cerdas untuk mengukur densitas sel, dan membuka peluang riset baru.

Menurut peneliti, pengukuran densitas sel juga bisa digunakan sebagai cara baru untuk mengidentifikasi apakah seorang atlet menggunakan doping atau tidak. Selain itu, pengetahuan densitas sel bisa digunakan untuk meneliti proses yang dialami oleh sel-sel kanker. (Sumber: Pysorg)

Monday, June 20, 2011

Penemuan Abad ini!!! 122 Bintang Kembar Baru?

Sebuah tim astronomi Inggris berhasil mengenali 122 bintang kembar baru dengan memanfaatkan dua satelit Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) NASA. 

Kedua satelit yang diluncurkan tahun 2006 itu membawa dua perangkat Heliospheric Imager untuk merekam ledakan matahari. Namun satelit itu juga merekam informasi mengenai bintang-bintang yang secara rutin melintas di bidang pandang instrumennya. STEREO mampu menangkap meredupnya sebuah bintang saat bintang lain melintas di depannya. "Berkat kalibrasi berstandar tinggi pada instrumennya, kami dapat mempelajari bintang-bintang lain selain matahari," ungkap Danielle Bewsher dari University of Central Lancashire kepada Space.com.

Bewsher pun mengatakan, bintang kembar baru ini tidak ditemukan pada pengamatan sebelumnya karena instrumen yang digunakan kurang sensitif. "Sementara bintang-bintang kembar ini cenderung tidak mengalami perubahan kecemerlangan yang signifikan," kata Bewsher.

Selain menemukan lebih dari 100 bintang kembar baru, tim itu juga berhasil mengumpulkan data dari 141 bintang kembar yang telah dikenali sebelumnya. (Sumber: MNN, Space, NASA)

Monday, May 30, 2011

Solar System


Solar System atau tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang dan semua objek yang terikat gaya gravitasi bintang tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tata surya adalah tatanan yang terdiri atas matahari sebagai  pusat peredaran sembilan planet, membentuk suatu fisik karena gravitasi matahari.

SUSUNAN TATA SURYA
Susunan tata surya terdiri dari palanet-planet yang mengitari matahari. Planet-planet tersebut adalah:
Susunan Planet terbagi dua, susunan planet dalam dan susunan planet luar.  Susunan planet dalam terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi,dan Mars. Sedangkan susunan planet luar terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
Susunan tata surya yang baru
  1. Merkurius
  2. Venus
  3. Bumi
  4. Mars
  5. Ceres
  6. Jupiter 
  7. Saturnus
  8. Uranus
  9. Neptunus

Planet-panet tersebut mengitari matahari. Berikut penjelasan tentang matahari.

 MATAHARI

Matahari
 Matahari merupakan benda angkasa yang biasa bisa juga disebut Surya, yaitu titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yg mendatangkan terang dan panas pd bumi pd siang hari. Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.600.000. Jarak ini disebut sebagai satu satuan astronomi (SA atau AU=astronomigal unit). Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Sumber panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat Celcius. Panas inilah yang dipangarkan ke ruang angkasa.

Dan planet-planet yang mengitari matahari dulunya berjumlah 9 planet. Namun, karena di temukannya penelitian baru jumplah planet dan susunannya pun mengalami perubahan. Berikut penjelasannya:

SUSUNAN PLANET DALAM

Susunan planet dalam
Merkurius
Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan mataharin tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .
Venus
Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan berupa awan
tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.


Bumi
Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan bumi C.
Bumi memiliki massa x kg dengan volume sebesar 1,08 x km . Bumi terdiri dari tiga bagian udara, air, dan bagian padat (atmosfer, hidrosfer, dan kitosfer). Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit. 

Mars
Mars
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan
massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer
mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C. Jumlah satelit Mars adalah 2.


SUSUNAN PLANET LUAR
 Jupiter
Jupiter
 Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit.






Saturnus

Saturnus
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer
mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.
Uranus

Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit.



Neptunus
Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit.
Selain susunan planet, dalam susunan tata surya juga terdapat benda-benda angkasa lainnya, diantaranya:

Sabuk Asteroid 
Asteroid
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
Ada dua teori asal mula asteroid :
1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok





Ceres
Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasifikasi menjadi asteroid pada tahun 1850an setelah observasi lebih lanjut menemukan beberapa asteroid lagi. Ceres direklasifikasi lanjut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.


   



Kelompok Asteroid 
Asteroid pada sabuk utama dibagi menjadi kelompok dan keluarga asteroid bedasarkan sifat-sifat orbitnya. Bulan asteroid adalah asteroid yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan dari bulan-bulan planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk asteroid juga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan sumber air bumi.
Asteroid-asteroid Trojan terletak di titik L4 atau L5 Yupiter (daerah gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet), sebutan "trojan" sering digunakan untuk objek-objek kecil pada Titik Langrange dari sebuah planet atau satelit. Kelompok Asteroid Hilda terletak di orbit resonansi 2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini mengedari matahari tiga kali untuk setiak dua edaran Yupiter.
Bagian dalam Tata Surya juga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong orbit-orbit planet planet bagian dalam.

Komet

Comet- Halle
Komet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih jauh dari Pluto. Saat sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya jarak dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang.
Komet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua ratus tahun. Sedangkan komet berperioda panjang memiliki orbit yang berlangsung ribuan tahun. Komet berperioda pendek dipercaya berasal dari Sabuk Kuiper , sedangkan komet berperioda panjang, seperti Hale-bopp , berasal dari Awan Oort . Banyak kelompok komet, seperti Krestz  Sungrazes, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal.Sebagian komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi menentukan jalur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. Komet tua yang bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan sebagai Asteroid.
 Centaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-majornya lebih besar dari  Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA). Centaur terbesar yang diketahui adalah,  101990 Chariklo, berdiameter 250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, juga diklasifikasikan sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau mendekati matahari. Beberapa astronom mengklasifikasikan Centaurs sebagai objek sabuk kuiper sebaran ke dalam (inward-scattered Kuiper belt objects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan terbesar (outward-scattered residents of the scattered disc).
  
Meteorid, Meteor, Meteorit
Hujan Meteor


Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon. 


Satelit
Satelit


Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua macam yaitu :
a. Satelit alamiah
   Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit buatan
   Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit    bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.

Planet Lain Selain Bumi Yang ada Kehidupan



Untuk pertama kalinya, astronom akhirnya menemukan planet yang mirip Bumi di luar Tata Surya, sebuah planet ekstrasolar dengan radius 50% lebih besar dari bumi dan mampu memiliki air dalam bentuk cair. Penemuan ini memberi sebuah harapan baru dan sebuah langkah maju dalam usaha pencarian planet-planet yang bisa digolongkan sebagai planet layak huni. Dengan menggunakan teleskop ESO 3,6 m, tim pemburu planet dari Swiss, Perancis dan Portugal akhirnya menemukan super-Bumi yang massanya 5 kali massa Bumi dan mengorbit bintang katai merah, yang sebelumnya diketahui telah memiliki planet bermassa Neptunus. Para astronom juga menemukan bukti kuat yang menunjukkan indikasi keberadaan planet ketiga dengan massa 8 kali massa Bumi.




Planet Gliese 581 c
Spoiler for planet




Exoplanet, itulah cara para astronom dalam menyebut planet yang berada disekitar bintang selain Matahari. Nah, exoplanet yang baru ditemukan ini merupakan exoplanet terkecil yang pernah ditemukan hingga saat ini dan ia bisa mengitari bintangnya hanya dalam 13 hari. Dan jaraknya juga 14 kali lebih dekat dari jarak Bumi -Matahari. Bintang induknya sendiri ternyata bukanlah bintang sekelas Matahari melainkan bintang katai merah yang lebih kecil, kebih dingin dan lebih redup dibanding Matahari. Itulah bintang Gliese 581, bintang yang menaungi si exoplanet mirip Bumi tersebut.

Si exoplanet yang mirip Bumi ini terletak di dalam area layak huni sang bintang (berada dalam habitable zone bintang – akan dibahas dalam artikel yang lain), daerah disekitar bintang dimana air yang berada pada area itu bisa berada dalam bentuk cairan. Exoplanet tersebut dinamakan Gliese 581 c yang artinya planet kedua yang bermukim di bintang Gliese 581. Planet pertama dalam extrasolar planet dinamakan dengan nama bintang dan diikuti indikasi b, bintang kedua indikasinya c dst.


Menurut Stephane Udry dari Geneva Observatory, mereka memperkirakan temperatur rata-rata super-Bumi ini antara 0 – 40 derajat Celcius, dan kondisi airnya masih dalam bentuk cairan. Selain itu radiusnya juga diperkirakan hanya 1,5 kali radius Bumi, dan dari pemodelannya bisa diperkirakan kalau planet ini merupakan planet batuan seperti Bumi atau bisa jadi Gliese 581 c adalah planet lautan.


Ditambahkan oleh Xavier Delfosse, salah satu anggota tim dari Perancis, kalau air dalam bentuk cair merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan sepanjang yang kita ketahui. Dengan memiliki temperatur dan jarak yang relatif dekat seperti yang dimiliki Gliese 581 c, planet ini kemungkinan akan menjadi target penting dalam misi ruang angkasa di masa depan khususnya dalam hal pencarian kehidupan extra-terrestrial. Dan di dalam peta harta karun alam semesta, Gliese 581 c akan ditandai dengan X.


- perlu diingat perbandingan kehidupan itu sendiri akan selalu mengacu pada kehidupan di Bumi.-


Gilese 581


Spoiler for planet




Bintang induk Gliese 581 merupakan satu diantara 100 bintang yang berada dekat dengan kita. Massa dan radiusnya hanya sepertiga massa Matahari. Planet katai merah seperti ini secara intrinsik memiliki kecerlangan setidaknya 50 kali lebih lemah dari Matahari. Bintang katai merah juga termasuk bintang yang umum ditemukan di dalam galaksi kita (Bimasakti) : diantara 100 bintang dekat dengan Matahari, 80 diantaranya berada di kelas ini.


Gl 581, atau Gliese 581, merupakan bintang ke 581 dalam urutan Katalog Gliese yang merupakan susunan bintang yang berada dalam jarak 25 parsecs (81,5 tahun cahaya) dari bintang. Katalog tersebut dibuat oleh Gliese dan diterbitkan pada tahun 1969 dan diperbaharui tahun 1991 oleh Gliese dan Jahreiss. Gliese 581 sendiri jaraknya 6,26 parsecs (22,66 tahun cahaya) berada di konstelasi Libra dan usianya 4,3 milyar tahun.


Menurut Xavier Bonfils dari Lisbon University, Bintang katai merah merupakan target ideal dalam pencarian planet bermassa kecil yang memiliki air dalam bentuk cair. Hal ini disebabkan karena bintang katai seperti ini memancarkan sedikit cahaya sehingga daerah layak huninya (habitable zone) berada lebih dekat dengan bintang dibanding planet-planet disekitar Matahari.


Planet-planet yang berada di daerah tersebut akan lebih mudah dideteksi dengan menggunakan metode kecepatan radial, metode yang paling sukses dalam pencarian dan deteksi exoplanet.


Planet Lainnya di Gliese 581


Spoiler for planet




Dua tahun lalu, tim astronom yang sama juga menemukan planet yang mengelilingi Gliese 581. Planet yang dikenal dengan nama Gliese 581 b memiliki massa 15 massa Bumi, dan mirip dengan Neptunus. Ia mengorbit Gliese 581 hanya menghabiskan waktu 5,4 hari. Pada saat itu astronom juga sudah melihat adanya indikasi planet lain disekitar tempat itu. Dan setelah pencarian yang lebih lanjut, ditemukan planet super-Bumi, tapi bukan hanya itu, ada juga indikasi yang sangat jelas menunjukkan kalau ditempat itu ada planet ketiga. Planet ketiga tersebut memiliki massa 8 kali massa Bumi dan menyelesaikan putaran orbitnya dalam waktu 84 hari.


Sistem keplanetan di Gliese 581 sedikitnya telah memiliki 3 buah planet dengan massa kurang lebih 15 massa Bumi, dan ini bisa dikatakan merupakan sistem yang luar biasa. Selama ini pencarian exoplanet paling banyak dilakukan pada bintang yang sekelas Matahari.


Spoiler for planet




Metode Pengamatan
Penemuan Gliese 581 c ini dilakukan dengan menggunakan metode kecepatan radial. Metode kecepatan radial mendeteksi perubahan kecepatan bintang induk yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dari exoplanet (yang tak terlihat) saat ia mengorbit bintangnya. Evaluasi pengukuran kecepatan akan memberi deduksi tentang orbit planet, biasanya bisa diketahui periode dan jarak dari bintang, serta massa minimumnya. Secara statistik, massa minimum ini mendekati massa yang sebenarnya.


Penemuan ini dilakukan menggunakan spektograf HARPS (High Accuracy RAdial Velocity for the Planetary Searcher), teleskop ESO 3,6 m di La Silla, Chille. HARPS bisa mengukur kecepatan dengan presisi lebih baik dari 1 meter per detik (3,6 km/jam). Dalam pendeteksian ini, variasi kecepatan yang terdeteksi antara 2 dan 3 meter per detik atau setara dengan 9 km/jam. Dari 13 planet yang massanya dibawah 20 massa Bumi, 11 diantaranya ditemukan dengan HARPS.


Selain Gliese 581 c ada dua sistem lain yang memiliki massa kecil juga, yakni planet es yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L, yang ditemukan dengan jaringan teleskop microlensing. Massa planet tersebut 5,5 massa Bumi. Namun planet tersebut orbitnya lebih jauh dari bintang induknya yang kecil dibanding jarak Gliese 581 c dengan bintangnya. Selain itu planet yang mengitari OGLE-2005-BLG-390L juga lebih dingin.


Planet lainnya memiliki massa minimum 5,89 massa Bumi (dengan kemungkinan massa benarnya 7,53 massa Bumi) dan periode orbitnya kurang dari 2 hari, hal ini menyebabkan si planet terlalu panas untuk masih memiliki air di permukaannya.


Penemuan Gliese 581 c memberi satu titik cerah dalam masalah pencarian planet-planet yg mirip Bumi didalam zona layak huni bintang. Tapi untuk tiba pada apakah ada kehidupan lain disana atau mungkinkah kita hidup disana masih ada banyak hal yang perlu dijawab.


Spoiler for planet






LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...